Saya
adalah Cilongok-ers. Saya lahir dan besar di kecamatan yang sangat nyaman ini
(alhamdulillah ^^). Sebagai wujud cinta saya pada tanah kelahiran saya itu,
saya akan menjelaskan, menceritakan, menuturkan, dan membeberkan :D tujuh hal
yang khas di daerah Cilongok. Yuks, cekibrot!
1. Gula
Jawa
Gula jawa adalah salah satu produk khas yang banyak ditemukan di Cilongok. Bisa dikatakan, Cilongok merupakan sentra gula jawa. Gula jawa di Cilongok memiliki bentuk khas berupa tabung silinder, karena dibuat dengan cetakan dari bambu yang dipotong-potong. Gula jawa manis rasanya (ya iyalah :D), terbuat dari nira kelapa (atau di Cilongok disebut dengan “badheg”) yang disadap oleh para penderes. Nah, penderes inilah hal khas kedua dari Cilongok.
Gula jawa adalah salah satu produk khas yang banyak ditemukan di Cilongok. Bisa dikatakan, Cilongok merupakan sentra gula jawa. Gula jawa di Cilongok memiliki bentuk khas berupa tabung silinder, karena dibuat dengan cetakan dari bambu yang dipotong-potong. Gula jawa manis rasanya (ya iyalah :D), terbuat dari nira kelapa (atau di Cilongok disebut dengan “badheg”) yang disadap oleh para penderes. Nah, penderes inilah hal khas kedua dari Cilongok.
Kalau tak ada para lelaki
yang mengambil nira atau sari pohon kelapa di mancung yang terletak di puncak
pohon, maka tak akan ada gula jawa yang terbuat. Mereka itulah yang disebut
sebagai penderes. Banyak para bapak di Cilongok yang berprofesi sebagai
penderes untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mereka memanjat pohon kelapa
yang tingginya sampai belasan meter sambil membawa beberapa potongan bambu
dengan panjang masing-masing sekitar 40 cm. Bambu-bambu ini disebut pongkor,
gunanya untuk menampung nira dari mancung kelapa. Pongkor ini akan ditempatkan
selama seharian agar nantinya bisa diambil dalam keadaan penuh. Nira yang sudah
diambil akan dimasak oleh para istri dari penderes dengan cara memanaskannya
dalam sebuah wajan besar selama beberapa jam. Tidak ketinggalan pula nira itu
terus diaduk dengan teratur selama dipanaskan, sampai akhirnya nira mengental
(munjuk) dan berubah warna menjadi cokelat tua. Setelah munjuk atau matang,
nira yang sudah berubah tekstur dan warna itu dituangkan ke dalam masing-masing
cetakan dan didiamkan hingga dingin. Setelah dingin, gula jawa pun jadi dan
siap dikeluarkan dari cetakan, dan biasanya segera dijual ke pengepul.
Begitulah para penderes bekerja sama dengan istrinya untuk memproduksi gula
jawa ^^.
Nah, kalau sudah
terkumpul di pengepul (atau juga disebut juragan gula :D), biasanya gula jawa
didistribusikan ke berbagai daerah. Biar si gula jawa tidak rusak selama proses
pengiriman, maka biasanya mereka dikemas dengan peti atau kotak kayu. Maka,
peti gulapun menjadi barang yang banyak diproduksi di Cilongok. Banyak penduduk
yang berwiraswasta menjadi juragan peti gula dengan membuat pabrik peti gula di
masing-masing rumah mereka. Biasanya mereka mempekerjakan para pemuda desa
untuk membuat peti-peti tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, para
distributor gula beralih menggunakan plastik yang agak tebal, dengan alasan
lebih murah dan praktis dibanding menggunakan peti. Alhasil, kini home industry
peti gula di Cilongok kebanyakan hanya tinggal sisa-sisa bangunan dan kayu-kayu
bekas yang berserakan.
4. Cimplung
Dan ini, adalah salah
satu makanan kebanggaan saya sebagai warga Cilongok, dialah Cimplung. Cimplung
adalah makanan yang biasa dijadikan kudapan bagi warga Cilongok. Rasanya legit
dan alami. Cimplung dibuat dari singkong, pisang, ubi jalar, kelapa, atau
hampir semua jenis umbi-umbian yang dimasukkan ke dalam nira (bakal gula) yang
sedang dimasak. Setelah bakal gula itu meresap ke dalam setiap potongan singkong
dan kawan-kawan, mereka pun diangkat dan siap disantap. Wuihh, yang paling
mantep kalau Cimplung singkong jenis singkong mentega. Singkongnya merekah,
pulen, dan gulanya meresap sampai ke dalam. Mantapks! ^^
5. Tahu
Kalisari
Hmmm yummy! Iya, Tahu Kalisari
adalah tahu terlezat menurut saya. Rasanya begitu khas dan alami. Tahu Kalisari
enak dimakan tanpa harus digoreng, direbus, atau dibumbui terlebih dahulu. Dan yang
menjadikan tahu ini sangat spesial, hanya di Cilongoklah kita bisa menjumpai
Tahu Kalisari.
Dinamakan Tahu Kalisari,
karena tahu ini diproduksi oleh warga Desa Kalisari yang masih termasuk dalam
kecamatan Cilongok. Hampir seluruh warga di desa itu bekerja sebagai produsen
tahu. Bahkan, jika kita memasuki kawasan desa itu, semerbak bau harum kedelai
yang sedang diproses menjadi tahu akan sangat terasa. Tidak salah jika tugu
tanda masuk desa itu ditambah dengan ikon tahu di atasnya.
Tahu Kalisari is the best
tahu I’ve ever eaten :D
6. Curug
Cipendok
Kekhasan Cilongok yang
berikutnya jatuh pada tempat wisata yang cukup terkenal, yaitu Curug Cipendok. Terlihat
dari namanya, Curug Cipendok merupakan objek wisata air terjun yang terletak di
Desa Cipendok, masih termasuk Kecamatan Cilongok. Air terjun ini mempesona,
dengan debit air yang cukup besar. Banyak wisatawan dari dalam maupun luar kota
yang mengunjungi curug ini. Saya juga pernah ke sana meskipun waktu SD. Dan
memang mengakui, Curug Cipendok itu istimewa! *bukan chibi-chibi ya :D*
7. Tasripin
Masih ingat dengan anak
kelas 6 SD yang harus bekerja dan merawat tiga adiknya sendirian? Ya, dialah
Tasripin. Sewaktu berita ini mencuat ke media, nama Cilongok juga ikut-ikutan
mencuat. Sebenarnya ini bukan kekhasan, hanya saja hebohnya berita ini membuat
Tasripin sangat identik dengan Cilongok, dan Cilongok sangat identik dengan
Tasripin. Sebenarnya saya tak ingin menuliskannya di sini karena banyak orang
yang terlalu mengait-ngaitkan Tasripin dengan Cilongok. Padahal, banyak juga
kasus yang lebih mengenaskan di daerah lain. Mungkin karena Cilongok jarang
kena berita yang jelek, jadi terasa banget, hehe.
Tapi di luar itu, saya
cukup salut dengan anak yang satu ini. Dalam usia sekecil itu, ia tidak lari
dari tanggung jawab. Tetap bersama ketiga adiknya dan setia merawat mereka.
Sampai akhirnya kabar ini dimuat di media dan kini nasib Tasripin pun telah
berubah ^^.
OK, itu sih yang bisa
saya rangkum dari hal-hal yang khas di Cilongok. Dan terakhir saya pengen
bilang, saya bangga sebagai warga Cilongok ^^
See ya in the next post :)
Haha......pokoke hidup cilongok!!!!
BalasHapusSue men ra wruh cilongok nen...nen....
iya.. hidup cilongok!!!!!
Hapusya mene bali pi.. aja ngode bae, mgko duite kakehen :D
Saya bangga tinggal di Cilongok
BalasHapus