Jumat, 26 September 2014

Kebencian Bukan Hewan Peliharaan


Kebencian bukan hewan peliharaan.
Ia tidak perlu dijaga.
Jika kita membenci seseorang karena kesalahannya, maka lihatlah kebaikannya. Mungkin saja kesalahan yang kita benci itu hanya secuil kekurangannya. Dan jika dibandingkan dengan kebaikannya, itu tidak ada apa-apanya.

Kebencian bukan hewan peliharaan.
Ia tidak perlu disayang-sayang.
Jika kita membenci seseorang karena kesalahannya, maka usutlah latar belakangnya. Apa yang membuat ia melakukan kesalahan itu? Mungkin ia hanya sedang khilaf, atau ia sedang ada masalah, atau ia sedang dalam tekanan, atau penyebab lain yang mengindikasikan bahwa ia sebenarnya tak pernah ingin melakukan kesalahan itu. Dan jika kita tahu latar belakang kesalahannya adalah sebagai akibat sesuatu yang sedang menimpanya, yang ia perlukan bukan kebencian, tapi doa tulus dari kita.

Kebencian bukan hewan peliharaan.
Ia tidak perlu diberi makan.
Jika kita membenci seseorang karena kesalahannya, maka pada akhirnya bercerminlah pada diri sendiri. Apakah kita tak pernah melakukan kesalahan? Sehingga kita merasa lebih baik dan berhak membencinya begitu lama.

Kebencian bukan hewan peliharaan.
Ia tidak perlu ditumbuhkembangkan.
Kita boleh membenci dengan alasan kebencian yang benar. Tapi segeralah hentikan kebencian itu dengan doa. Doakan orang yang tadinya kita benci. Doakan agar ia menjadi lebih baik. Doakan yang terbaik untuknya. Dengan doa itu, kebencian kita akan luruh, lepas, dan tak terpelihara lagi dalam diri kita. Karena kebencian yang dipelihara hanya akan membuat hati kita tergerogoti, dan semua kebaikan yang ada pada diri orang yang kita benci akan tetap terlihat buruk di mata kita. Padahal mungkin ia sudah berubah, dan melakukan kebaikan itu dengan tulus. Bukankah akhirnya kita yang menjadi berdosa?

Kita tidak sedang membicarakan kebencian pada maling, pemerkosa, pezina, dan penjahat serta pendosa lainnya. Yang kita bicarakan di sini adalah kebencian pada mereka yang tadinya berhubungan baik-baik atau biasa saja dengan kita. Jangan jadikan kebencian pada mereka sebagai hewan peliharaan. Karena ia hanya akan menggigit hatimu, mencabiknya, dan memakannya sampai habis.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Q.S. Al-Baqarah: 216)

Selasa, 16 September 2014

Pendampingan Beasiswa September: Ingat Tujuan Belajar

Pendampingan beasiswa merupakan kegiatan bulanan bagi penerima beasiswa SMA PKPU. Kegiatan pendampingan berupa evaluasi akademis, kegiatan di luar sekolah, dan aktivitas ibadah para penerima beasiswa setiap bulan. Selain itu, pada setiap pertemuan para penerima beasiswa juga diajak untuk mengikuti materi atau diskusi dengan tema yang berbeda-beda.

Pengarahan untuk Games Pendalaman Perkenalan

Pada pendampingan bulan September ini, para penerima beasiswa diajak berdiskusi bersama untuk memecahkan masalah yang biasa dihadapi mereka dalam kegiatan belajar di sekolah. Masalah yang didiskusikan diambil dari keterangan yang mereka tulis sendiri di buku evaluasi bulanan yang dipegang masing-masing. Masalah tersebut di antaranya malas belajar, menghadapi mata pelajaran yang sulit, dan sebagainya. Dari hasil diskusi, para penerima beasiswa dapat mengambil kesimpulan bahwa ketika belajar mereka harus mengetahui tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya, sehingga mereka terus termotivasi untuk belajar lebih giat lagi, meskipun malas atau mata pelajaran dirasa sulit.

Foto Bersama

Selain berdiskusi, mereka juga diajak untuk mengenal teman-temannya sesama penerima beasiswa lebih dalam. Mereka bermain games menghafal nama dan ciri khas masing-masing teman mereka. Suasana menjadi ceria ketika mereka tertawa riang mengikuti permainan yang dibuat menarik. Tidak lupa, mereka membawa setoran tabung peduli yang disebarkan masing-masing. Dengan tabung peduli, para penerima beasiswa belajar membantu teman-teman lainnya yang sama-sama membutuhkan. Kegiatan pun diakhiri dengan makan bersama. Meskipun hanya camilan sederhana, tetapi tetap menyenangkan karena mereka makan sambil mengobrol akrab.